West Sulawesi Investment Forum 2024 Membuka Peluang dan Prospek Ekonomi untuk IKN

BALIKPAPAN- Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Agung Wicaksono kembali menyampaikan peluang Investasi di IKN melalui kegiatan “West Sulawesi Investment Forum 2024”, bertempat di Le Grande Ballroom Grand Jatra Hotel, Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) pada Jumat (6/9/12). 

Acara yang diselenggarakan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) tersebut, bertujuan untuk memperkuat kerja sama antara Sulawesi Barat sebagai penyangga IKN, dan Kalimantan Timur sebagai penopang utama IKN. 

Forum ini dibuka oleh Pj. Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin, serta sejumlah pejabat penting termasuk Menteri Investasi/Kepala BKPM RI yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pemerataan dan Kemitraan Kementerian Investasi/BKPM Andi Maulana. Hadir juga di Forum, Pj. Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik, Ketua DPRD Sulawesi Barat St. Suraidah Suhardi, Forkopimda Sulawesi Barat, dan Sekprov Sulawesi Barat Muhammad Idris.

Dengan menggandeng tema “Sulbar Tumbuh Bersama IKN” dan “Sulbar Malaqbi, Maju dan Berkelanjutan dalam Ekosistem Ekonomi Hijau dan Biru yang Inklusif”, forum ini diharapkan dapat meningkatkan sinergi antara kedua provinsi dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan pariwisata. 

Dalam pemaparannya, Agung Wicaksono mengatakan "Nusantara kedepannya sebagai economy superhub bertujuan untuk memberikan manfaat bagi partner regionsdi Pulau Kalimantan dan sekitarnya berupa Pengembangan wisata alam & kesehatan serta Peningkatan produksi pertanian hulu & hilir."

Melalui pelaksanaan West Sulawesi Investment Forum 2024 ini, diharapkan dapat mendorong peningkatan investasi serta pertumbuhan ekonomi di IKN dan daerah-daerah disekitarnya.

(Selasa, 17 September 2024)

 

Dokumentasi Foto 
Sumber: Humas Otorita Ibu Kota Nusantara 

WhatsApp Image 2024-09-17 at 18.48.26
WhatsApp Image 2024-09-17 at 18.48.27
 

18 September 2024

Laporkan temuan Anda apabila terdapat indikasi pelanggaran dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara