Pelengkap Ibu Kota Negara, Tol Balsam Balikpapan Samarinda Bakal Tersedia Masjid, SPBU, Gerai UMKM

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pembangunan seluru seksi di jalan tol Balikpapan-Samarinda atau biasa dikenal dengan sebutan Tol Balsam akan mencapai titik puncak. 

Pengerjaan semua seksi di jalan tol Balikpapan-Samarinda, ditargetkan pertengahan tahun ini sudah final. 

Dan ini gadang-gadang menjadi instrastruktur pendukung keberadaan kawasan Ibu Kota Negara Indonesia yang baru di daerah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara di Provinsi Kalimantan Timur. 

Keberadaan jalan tol Balikpapan-Samarinda yang berlokasi di Kalimantan Timur ini akan lengkap disediakan fasilitas umum. 

Seperti di antaranya ada SPBU, fasilitas rumah ibadah masjid, gerai UMKM, sampai toilet bagi pengguna jalan Tol Balsam. 

Mengutip dari Kompas.com, disebutkan, jalan tol Balikpapan-Samarinda dilengkapi dengan dua Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) atau rest area tipe A.

Direktur Utama PT Jasamarga Balikpapan Samarinda STH Saragi mengatakan, kedua rest area ini terletak di KM 37 arah Balikpapan dan Km 36 arah Samarinda dan telah selesai dibangun.

“Saat ini, telah terbangun masjid dan toilet di rest area kedua arah yang dapat digunakan pengguna jalan," ucap Saragi melalui keterangan pers yang dikirim ke Kompas.com dan dikutip lagi oleh TribunKaltim.co, Senin (25/1/2021).

Secara bertahap, kedua rest area ini akan terus dikembangkan sesuai dengan rencana yang telah disusun.

Nantinya, kata Saragih, rest area di kedua arah ini akan akan menyediakan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum ( SPBU).

Selain itu, JBS juga akan mendorong pengembangan tenant-tenant ( penyewa) makanan dan lainnya untuk memfasilitasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ( UMKM).

Adapun, seluruh seksi di Tol Balikpapan-Samarinda bisa dilintasi pengguna jalan pada pertengahan 2021.

Hal ini menyusul tuntasnya pembangunan Seksi 1 Balikpapan (KM 13)-Samboja dan Seksi 5 Sepinggan-Balikpapan (KM 13) yang ditargetkan segera dibuka untuk umum saat yang sama.

Untuk Seksi 1 Balikpapan (KM 13) - Samboja ditargetkan beroperasional pada akhir Kuartal-II 2021.

Sementara, Seksi 5 Sepinggan - Balikpapan (KM 13) pada awal Kuartal III-2021.

Secara keseluruhan, progres konstruksi Tol Balikpapan-Samarinda Seksi 1 dan 5 telah mencapai 99,93 persen dan pembebasan lahannya sudah mencapai 99,97 persen per Jumat (22/1/2021).

Dengan rampungnya dua seksi terakhir yang merupakan porsi dukungan konstruksi Pemerintah pada Tol Balikpapan - Samarinda ini, maka akan melengkapi tiga seksi yang telah beroperasi pada Desember 2019 lalu.

Secara keseluruhan, Tol Balikpapan Samarinda memiliki total panjang 97,99 kilometer yang dibagi menjadi lima seksi.

Rinciannya, Seksi 5 ruas Sepinggan sepanjang 11,09 kilometer-Balikpapan (Km 13).

Seksi 1 ruas Balikpapan (Km 13)-Samboja sepanjang 22,03 kilometer, dan Seksi 2 ruas Samboja-Muara Jawa sepanjang 30,98 kilometer.

Kemudian, Seksi 3 Muara Jawa-Palaran sepanjang 17,30 kilometer, serta Seksi 4 Palaran-Samarinda sepanjang 16,59 kilometer.

Dukungan Pengembangan Lokasi Ibu Kota Baru

Berita sebelumnya. Penepatan lokasi ibu kota baru Republik Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur sudah terjawab. Melalui Presiden Joko Widodo, secara langsung sampaikan lokasi ibu kota baru di Kalimantan Timur ada di sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara dan sebagian lagi di Kabupaten Penajam Paser Utara. 

Namun masih banyak pihak yang masih bertanya-tanya, dimana lokasi persis lokasi ibu kota baru RI di dua kabupaten tersebut. 

Lantaran luas wilayah Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara sangat lapang, banyak tanah kosong. Di Kutai Kartanegara saja ada 18 kecamatan sementara di Penajam Paser Utara angkanya ada empat. 

Nah, hal yang paling menarik, belakangan ini, Presiden Joko Widodo membuat tulisan di media sosial Instagram miliknya pada Selasa (10/9/2019). 

Disebutkan oleh Presiden Joko Widodo, nama Kecamatan Samboja di Kutai Kartanegara sebagai lokasi ibu kota baru negara Indonesia. Dirinya menggambarkan, ada bentangan infrastruktur jalan tol Balikpapan ke Samarinda atau disingkat Tol Balsam. Panjang jalan tol ini melewati Kutai Kartanegara, Samboja. 

Keberadaan tol ini masih dalam tahap proses pengerjaan, memiliki panjang 99,350 kilometer sampai ke Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Sebentar lagi, kemungkinan liburan Natal 2019 tol sudah bisa beroperasi, menjadi tol pertama kalinya di Pulau Kalimantan. 

"Selain itu, jalan tol ini akan melewati Kecamatan Samboja di Kutai Kartanegara, yang rencananya menjadi lokasi Ibu Kota Negara yang baru," tulis Presiden Joko Widodo ( Jokowi ).

Dari Balikpapan ke Samarinda, melintasi Samboja di Kutai Kartanegara.

Ini bukan sampiran pantun, tapi jalan tol yang akan rampung pada akhir tahun 2019 di Pulau Kalimantan.

Ya, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda terentang sepanjang 99,350 kilometer di antara dua kota di Kalimantan Timur itu. Waktu tempuh yang dulu sampai empat jam melalui jalan biasa, melalui jalan tol hanya sekitar satu jam saja.

Selain itu, jalan tol ini akan melewati Kecamatan Samboja di Kutai Kartanegara, yang rencananya menjadi lokasi Ibu Kota Negara yang baru.

Kali ini pemindahan Ibu Kota Negara sudah masuk ke tahapan parlemen. 

Pijakan pembahasan pemindahan Ibu Kota Negara pun kini sudah terbentuk dalam Pansus Pemindahan Ibu Kota Negara. 

Mengutip dari Kompas.com, Ketua Panitia Khusus atau Pansus Pemindahan Ibu Kota Negara Zainudin Amali angkat bicara.

Dia mengatakan, ada tiga poin yang akan dibahas Pansus Pemindahan Ibu Kota Negara.

Salah satunya mengenai sumber pembiayaan pemindahan Ibu Kota Negara.

DPR membentuk pansus pemindahan Ibu Kota Negara guna mengkaji lampiran pemindahan Ibu Kota Negara yang diserahkan pemerintah ke DPR.

"Kedua adalah tentang bagaimana tempat atau lokasi lebih spesifik lahan lingkungan, itu bukan hanya menyangkut lingkungan hidup saja, tetapi berbagai hal termasuk lingkungan sosial dan semacamnya," kata kata Zainudin saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/9/2019).

Hal pokok berikutnya ialah mengenai aparatur dan regulasi terkait. Zainudin mengatakan, pihaknya akan mengkaji lampiran tersebut secara kuantitatif dan kualitatif sehingga lebih obyektif.

Selain itu, Pansus Pemindahan Ibu Kota Negara akan mengundang pemerintah pusat untuk menjelaskan lampirannya serta melibatkan pemerintah daerah yakni DKI Jakarta dan Kalimantan Timur.

"Kita dalami (lampiran pemindahan ibu kota) dan kita akan mengundang kembali pemerintah, bayangan saya kira-kira pemerintah pusat akan minta penjelasan lagi.

Kemudian, pemda minimal pemda tempat rencana lokasi ibu kota baru negara Indonesia dan pemda yang akan ditinggalkan, DKI Jakarta.

“Jadi Kalimantan Timur dan DKI Jakarta harus dilibatkan," tutur dia.

Selanjutnya, Zainudin memprediksi, pengkajian lampiran pemindahan ibu kota bisa diselesaikan dalam masa jabatan periode ini.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menetapkan Panitia Khusus atau Pansus Pemindahan Ibu Kota Negara pada rapat paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/9/2019).

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah selaku pimpinan rapat mengatakan, pihaknya membentuk pansus dari semua fraksi guna mengkaji lampiran terkait pemindahan Ibu Kota Negara tersebut.

"DPR harus membuat respons terhadap surat presiden yang melampirkan semacam studi pemindahan ibu kota, lalu mekanismenya apa agar semua fraksi terlibat. Maka mekanismenya dibentuklah pansus," kata Fahri.

Nah, Walikota Balikpapan Rizal Effendi, dalam menyambut ibu kota baru, ia pun mengingatkan kepada anak-anak pelajar Balikpapan untuk ikut sumbangsih, jangan hanya jadi penonton.

"Nanti merasa disisihkan dan dipinggirkan. Karena itu anak-anak pelajar ini harus menyiapkan diri. Karena mereka nantinya merupakan generasi yang berperan jika ibu kota baru jadi nanti," kata Rizal Effendi.

Dia pun menyampaikan, pelajar Kota Balikpapan jangan sampai kalah dengan saudara-saudaranya di seluruh daerah.

"Sehingga mereka harus memiliki kapasitas dan kualitas terbaik, untuk menyiapkan masa depan," ucapnya. 

Lebih lanjut Walikota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, dampak dari pemindahan Ibu Kota Negara bakal dirasakan langsung Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Menurutnya,   tak hanya arus orang yang meningkatkan, arus komoditas logistik juga kena dampak. Baik untuk pembangunan infranstruktur fisik maupun komoditas kebutuhan lainnya.

Pelaksanaannya pasti arus orang, arus logistik juga banyak melalui pintu Balikpapan.

"Baik melalui pelabuhan laut dan udara. Kesibukkan juga terjadi di Balikpapan saat waktu pelaksanaan," ungkap Walikota Balikpapan Rizal Effendi.

Balikpapan bakal berfungsi sebagai kota penyangga lokasi ibu kota baru RI di Kalimantan Timur.

Melihat bandara dan pelabuhan international yang jadi pintu masuk atau kerap disebut gerbangnya Kalimantan Timur.

"Fungsi Balikpapan tetap tinggi sebagai penyangga ibu kota," kata Walikota Balikpapan Rizal Effendi.

 

Link: https://kaltim.tribunnews.com/2021/01/27/pelengkap-ibu-kota-negara-tol-balsam-balikpapan-samarinda-bakal-tersedia-masjid-spbu-gerai-umkm

27 Januari 2021

    Laporkan temuan Anda apabila terdapat indikasi pelanggaran dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara