Laporkan temuan Anda apabila terdapat indikasi pelanggaran dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara
NUSANTARA - Perhatian Otoritas Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI terhadap keamanan pangan di Nusantara, khususnya dalam Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) dan Penyedia Makanan di Kantin Hunian Pekerja Konstruksi (HPK), ditingkatkan melalui pemberian sertifikat Laik Higien dan distribusi Alat Pelindung Diri (APD) kepada pihak terlibat pada Sabtu, (11/05/2024).
Dalam agenda ini, Kemenkes RI dan Otorita IKN berkolaborasi dengan Tim Transisi HPK untuk mendistribusikan APD kepada sejumlah pelaku UMKM makanan dan minuman di Kantin, serta melakukan labelisasi terhadap gerai-gerai kantin yang telah memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan oleh Kemenkes RI.
Direktur Pelayanan Dasar Otorita IKN, Suwito, menyebut bahwa kolaborasi kedua pihak dalam agenda ini diharapkan dapat membangun fasilitas kesehatan yang baik, baik secara fisik maupun non-fisik, yang saat ini sedang dibangun dan dikembangkan di Nusantara, terutama di HPK.
"Di kompleks-kompleks HPK, telah dibangun 3 klinik sebagai fasilitas pelayanan kesehatan. Kami juga berharap agar layanan makanan dan minuman yang disediakan oleh pelaku UMKM di HPK memberikan produk dan pelayanan yang berkualitas dan bergizi. Para pekerja konstruksi adalah ujung tombak pembangunan di IKN, dan kami sangat memperhatikan kesejahteraan mereka," ujar Suwito.
Suwito juga menyatakan bahwa akan merencanakan dan menyiapkan program Kantin Laik Sehat, terutama di HPK, sebagai contoh bagi pengelolaan kantin di seluruh Nusantara ke depannya.
Senada dengan hal tersebut, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, dr. Maxi Rein Rondonuwu, menekankan pentingnya higientias dan kandungan nutrisi dalam makanan dan minuman yang disajikan oleh pelaku UMKM, tidak hanya di kantin HPK, tetapi juga di seluruh wilayah Nusantara.
"Kami mengantisipasi akan terjadi perpindahan penduduk yang masif ke wilayah IKN ini. Diperlukan pengawasan ketat terhadap berbagai aspek, mulai dari pasokan air bersih dan air minum, hingga kondisi lingkungan dan standar kesehatan dalam makanan yang dikonsumsi. Penting untuk memahami bahwa apa yang dikonsumsi dapat menjadi sumber kesehatan atau sumber penyakit bagi yang mengonsumsinya," ujar dr. Maxi.
dr. Maxi juga mengamati potensi Nusantara saat ini yang masih dalam tahap awal pembangunan. Menurutnya, kebiasaan-kebiasaan positif seperti standarisasi kesehatan dan pengawasan yang ketat terhadap produk makanan dan minuman, serta kegiatan-kegiatan positif lainnya, dapat dimulai sejak sekarang. Hal ini penting agar ketika IKN telah terbentuk, baik institusi maupun masyarakat telah membiasakan diri dengan praktik-praktik positif ini, yang kemudian dapat menjadi kebanggaan bagi IKN itu sendiri.
Pemberian sertifikat Laik Higiene dan pembagian APD merupakan bagian dari serangkaian agenda Otorita IKN dan Kemenkes RI untuk mewujudkan Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) yang aman dan sehat. Sebelumnya, telah dilakukan pelatihan dan penyuluhan kepada pelaku TPP dan Penyaji Makanan mengenai kebersihan makanan pada hari Selasa, (7/5/2024) di BNI KCP Sepaku.
(Sabtu, 11 Mei2024)
Dokumentasi Foto
Sumber: Humas Otorita Ibu Kota Nusantara
Laporkan temuan Anda apabila terdapat indikasi pelanggaran dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara