Laporkan temuan Anda apabila terdapat indikasi pelanggaran dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara
SEMARANG - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono menerima penghargaan Honorable Fellow dalam "13th Asian Cultural Landscape Association (ACLA) International Symposium & 2nd International Cultural Foundation (ICF) Cultural Diversity Forum" yang diselenggarakan di Gedung Oudetrap, Semarang, Kamis (16/05/2024).
Acara ini merupakan forum bagi para peneliti, praktisi, mahasiswa, perencana kota, dan pemerhati pembangunan untuk mendiskusikan isu, konsep, strategi, dan pedoman guna mencapai perencanaan lansekap berkelanjutan.
Kepala Otorita IKN dianugerahi penghargaan Honorable Fellow atas dedikasinya dalam bidang perencanaan kota berkelanjutan.
Pada kesempatan tersebut, ia menjelaskan bahwa untuk membangun kota yang layak huni di IKN dimulai dengan menempatkan manusia sebagai pusatnya.
"Kesejahteraan masyarakat harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan perkotaan dan pengambilan keputusan," jelasnya.
Kota layak huni, lanjut Bambang, bertujuan untuk memberikan kualitas hidup yang tinggi, didukung oleh tata kelola yang kuat, akses yang adil terhadap layanan, dan infrastruktur berkualitas tinggi.
Karakteristik utama kota layak huni mencakup perencanaan kota yang holistik, pembangunan berkelanjutan, dan masuknya sektor informal.
"Inilah yang sedang dibangun di Nusantara," tutur Bambang.
Menurut Kepala Otorita IKN, pembangunan Nusantara bertujuan untuk menetapkan standar baru kualitas lingkungan, dan menjadi kota yang nyaman untuk ditinggali dan disayangi oleh penduduknya dan pengunjung.
Untuk mencapai hal ini, Nusantara akan mewujudkan dua ciri khas: kota hutan lestari (sustainable forest city) dan kota yang layak huni dan dicintai (a livable and loveable city)
Salah satu komponen penting dari kota layak huni dan dicintai adalah hubungan masyarakat dengan budayanya.
"Di Nusantara, kami menghargainya pentingnya budaya. Misalnya kita terus menghormati dan melestarikan tradisi yang telah dijunjung secara turun temurun di daerah ini," tutur Bambang.
Nusantara menyediakan ruang khusus di mana seni dan budaya dapat berkembang dan diakses oleh semua orang. Salah satu ruang tersebut adalah Taman Pancasila, sebuah ruang terbuka publik untuk membina hubungan antarwarga, termasuk melalui kekayaan keanekaragaman kuliner Indonesia.
Sementara itu, dalam hal kebudayaan, dibangun Pusat Kebudayaan Nusantara untuk menghadirkan tradisi lokal sekaligus mendorong berkembangnya ekspresi seni dan budaya.
"Menciptakan harmoni antara manusia, alam, dan budaya di perkotaan memerlukan upaya deliberatif dan kolaboratif. Upaya ini sangat penting untuk mengembangkan kota-kota yang layak huni juga menyenangkan dan berkelanjutan," pungkas Bambang.
(Kamis, 16 Mei2024)
Dokumentasi Foto
Sumber: Humas Otorita Ibu Kota Nusantara
Laporkan temuan Anda apabila terdapat indikasi pelanggaran dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara