Beri Pemahaman, Kepala Otorita IKN Berdiskusi dengan Tokoh Adat di Sepaku

PENAJAM PASER UTARA  Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono, Sabtu (2/9/2023) di Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) secara khusus melakukan diskusi dengan empat tokoh adat Balik dan Paser, guna memberikan pemahaman pentingnya mempertahankan kearifan lokal adat istiadat masyarakat di kawasan IKN.

Keempat tokoh adat tersebut, yakni Ketua Lembaga Adat Paser (LAP) Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Hasanudin, tokoh adat suku Balik Kelurahan Sepaku, Sibukdin, tokoh adat Paser Kelurahan Pemaluan, Jumbaen dan ketua Adat Paser Kelurahan Maridan, H. Sopian Noor. Hadir pula Deputi Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat (Sosbudpemas) Otorita IKN, Alimuddin dan jajarannya.   

“Pada prinsipnya warga adat Balik dan Paser di Sepaku adalah warga saya dan kepentingannya juga kepentingan saya. Jika warga tidak mau banjir maka saya pun tidak ingin itu terjadi. Yang terpenting bisa tidak, kita tetap mempertahankan kearifan lokal, adat istiadat. Itu sekarang coba kita lakukan tentu butuh bantuan dari seluruh masyarakat adat,” ujar Bambang kepada peserta diskusi.

Karena, sambungnya, Otorita IKN ingin memperkenalkan, bahwa di wilayah IKN memang punya kekayaan adat istiadat dan tetap lestari. Untuk itu, pihaknya ingin memulai satu skema-skema pariwisata yang dilengkapi sejumlah fasilitas. Seperti homestay, rumah makan khas makanan tradisional lokal serta kehidupan tradisi adat istiadat.

“Selain itu, ada kampung yang bagus memiliki sejumlah ada objek wisatanya. Tetapi untuk mewujudkannya, harus dilakukan secara bersama-sama tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah sendiri,” sebut Bambang.

Bahkan, lanjutnya, para tokoh adat juga harus mulai bisa melayani dengan baik, jika ada tamu yang berkunjung ke tempatnya dan itu harus dilakukan benar-benar dalam satu program di Kedeputian Sosbudpemas OIKN jadi pihaknya akan coba kemas.

Sementara itu, tambah Bambang, terkait dengan penangan banjir yang selama ini dikeluhkan warga khususnya di RT 01, 02 dan RT 03 Kelurahan Sepaku atau kerap disebut Logdam, juga menjadi perhatian pihaknya, namun dilakukan secara bertahap tidak bisa sekaligus.

Diakuinya, ia sudah melihat perencanaan yang dibuat oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), mereka berencana akan menyiapkan pompanisasi untuk mempercepat air banjir turun, membuat tanggul di sungai dan meninggikan badan jalan. Hal ini semua dalam rangka mengantisipasi terjadinya banjir.

“Saya tidak mau warga di situ, merasa terjebak dengan pikiran dipindahkan atau direlokasi. Jadi bukan itu keinginan kita,” tegasnya.

Ia ingin, bersama-sama para tokoh adat dan masyarakat membangun tempat itu. Kedepan jika memang ada solusi-solusi terbaik, sepertinya ada satu tempat yang jauh lebih bagus dari tempat warga sekarang dan ada adat istiadatnya bisa saja ditawarin kepada mereka.

“Namun sekali lagi, warga jangan terjebak dalam persoalan-persoalan relokasi. Bahkan saya juga telah menyampaikan kepada Deputi Sosbudpemas agar pemukiman warga dipertahankan dan budaya lokal lebih ditonjolkan semaksimal mungkin, supaya budaya bapak juga muncul di publik tidak hanya menjadi obyek saja. 

Terkait dengan pembebasan lahan milik warga dirinya, jelas Bambang, pihaknya akan mencoba melakukan komunikasi dengan Kementerian PUPR dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) agar cepat diselesaikan 

“Sampaikan kepada warga bapak-bapak, bahwa mereka adalah warga saya, tentu saya bela mereka. Bahkan kesejahteraan warga adalah target kami, jangan sampai ada Ibu kota warga jadi tidak baik,” tukasnya. 

Ketua Adat Balik Kelurahan Sepaku, Sibukdin mengungkapkan pertemuan semacam ini memang harapannya, karena bisa berdialog secara langsung dengan kepala Otorita IKN. Jadi jika memang nanti ada program, silahkan sampaikan kepadanya tidak perlu harus mengundang orang banyak.

“Kami merasa senang dengan penyampaian bapak kepala Otorita. Kita tentu memberikan dukungan penuh kepada pemerintah dalam hal ini Otorita IKN untuk membangun ibu kota di tempat kami,” katanya.       

Deputi Sosbudpemas Otorita IKN, Alimuddin, menyatakan memang ada keluhan sejumlah masyarakat adat dan LSM karena ada anggapan jika masyarakat adat Paser dan Balik mau diusir. Tetapi pada kenyataan tidak ada.

“Namun kami mengucapkan terima kasih sudah memberikan perhatian kepada masyarakat adat, tetapi apa yang disampaikan itu tidak benar. Kami berupaya dengan porsi yang ada tetapi tetap berpikir bahwa keselamatan rakyat itu lebih utama. Bahkan kita telah mendesainkan guna memastikan keselamatan rakyat,” tegasnya. 

Sehingga, jelasnya, lokasi domisili masyarakat dat Balik di sekitar imtek atau pengendali banjir aman, pihaknya berharap program pengendali banjir segera dilaksanakan. Satu hal yang paling penting Otorita tetap berupaya memperjuangkan kearifan lokal, tentu pihaknya ingin masyarakat adat bahu membahu menghidupkan adat istiadat itu.

“Kami pemerintah pasti memberikan support, agar kearifan lokal tetap lestari tidak hilang,” harapnya.

Sehubungan dengan persoalan banjir, terangnya, mudah-mudahan masyarakat adat dapat menerima opsi kawasan permukiman tetap dipertahankan atau tidak terganggu dan warga tetap menjaga agar kearifan lokal harus hidup di sana.

“Karena target kita ke depan pemukiman di Logdam Sepaku itu menjadi kampung adat atau budaya, namun tentu harus ada komunitas yang memelihara kearifan lokalnya. Agar ada keunikan tersendiri di IKN,” pinta Alimuddin 

Ditegaskan bahwa, pihak Otorita sangat memahami persoalan-persoalan yang ada di pemukiman warga di Logdam itu, bahkan dalam diskusi sudah sangat cair sekali. Satu hal yang menarik, memang perlu dilakukan tatap muka langsung saling silaturahmi.

“Jadi saya pastikan tidak ada masyarakat adat yang terusir ataupun tergusur, kalau pun terpaksa, kita lakukan pemungkiman kembali bukan relokasi, sebagaimana diatur dalam peraturan pemerintah. Inti masyarakat adat dan program pemerintah aman serta semua aman, masyarakat pun bisa mendapat kesejahteraan dengan kehadiran IKN di Sepaku,” pungkas Alimuddin

 

(Sabtu, 2 September 2023)

Dokumentasi Foto

Sumber: Humas Otorita Ibu Kota Nusantara

22 November 2023

    Laporkan temuan Anda apabila terdapat indikasi pelanggaran dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara