Laporkan temuan Anda apabila terdapat indikasi pelanggaran dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara
ASTANA – Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita Ibukota Nusantara (OIKN) Prof. Mohammed Ali Berawi menyampaikan potensi investasi dalam teknologi kota cerdas dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara dalam acara investasi smart city yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Astana. Agenda ini juga dihadiri oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Kazakhstan, M. Fadjroel Rachman, Wakil Menteri Luar Negeri Kazakhstan, dan Wakil Gubernur Astana. Dalam sesi panel ini, deputi DBPI juga memberikan pemaparan mengenai potensi investasi dan mekanismenya untuk business stakeholders yang tertarik dengan berbagai peluang di Nusantara.
Deputi Prof Ali menuturkan bahwa pembangunan infrastruktur membutuhkan berbagai infrasturktur pendukung smart city yang terdiri dari 6 domain sector pembangunan yaitu sector pemerintahan (governance), sector transportasi dan mobilitas (transportation and mobility), sector gaya hidup (living), sector sumber daya alam dan energy (natural resources and energy), sector industry dan sumber daya manusia (industry and human resources) dan sector pembangunan lingkungan dan infrastruktur (built environment and infrastructure).
“Untuk mendukung adanya konektivitas demi menjamin smart city, pembangunan infrastruktur konektivitas 5G juga didukung oleh pembangunan infrastruktur aktif dan pasif.” kata Prof Ali. Pembangunan infrastruktur aktif meliputi serat optic dan base transceiver station (BTS tower) dan ‘infrastruktur pasif terdiri dari multiultility tunnel yang digunakan untuk menampung beragam jaringan utilitas seperti kabel serat optic, listrik, dan jaringan.
Kesempatan investasi ini juga mendapatkan sambutan positif dari pemerintah Kazakhstan. “Potensi ini akan membuka peluang kerjasama antarnegara melalui berbagai lini bisnis yang bisa diimplementasikan di Nusantara.” kata Wakil Menteri Luar Negeri Kazakhstan.
Acara ini dihadiri oleh lebih dari dua puluh business stakeholders. Upaya dukungan investasi terhadap smart city ini juga banyak menarik investor yang hadir. Beberapa hal yang banyak didiskusikan dalam panel session Prof Ali Berawi dan Pak Agung, Deputi Investasi OIKN antara lain potensi kerjasama investasi di Ibukota Nusantara, mekanisme investasi dan peluang bisnis yang nantinya akan didapatkan oleh investor.
Laporkan temuan Anda apabila terdapat indikasi pelanggaran dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara